Batik Indonesia berkembang sangat pesat hingga lahir batik modern. Namun meskipun jenis batik sangat beragam, kita dapat membedakannya berdasar teknik pembuatannya: batik tulis, batik cap dan batik printing.
Ketiga jenis batik tersebut banyak dijumpai di pasaran. Apalagi dengan menjamurnya batik China yang membanjiri pasar batik Indonesia. Sehingga kita harus jeli dalam memilih batik. Jangan sampai salah beli, karena ketiga jenis batik tersebut memiliki perbedaan nilai yang signifikan.
Selasa, 08 November 2011
Senin, 07 November 2011
Peralatan Pembuatan Batik
Proses pembuatan batik memerlukan beberapa peralatan. Peralatan yang diperlukan adalah: kain mori (pengrajin dapat membuat campuran kain sutra, katun atau polyester), pensil untuk membuat desain batik, canting bambu dengan kepala tembaga yang berfungsi seperti pulpen. canting digunakan untuk menyendok lilin panas cair, yang digunakan sebagai penutup atau bahan pelindung warna. Gawangan (tempat untuk menggantung kain saat membatik), lilin, alat masak/ panci dan alat pemanas/ kompor.
CANTHING
Langkah langkah pembuatan batik
Langkah langkah pembuatan batik adalah:
Langkah pertama adalah pengrajin membuat desain batik pada kain dengan pensil atau molani. Untuk menentukan motif tergantung selera masing-masing pengrajin. Beberapa memilih untuk membuat motif sendiri, tetapi yang lain lebih memilih untuk mengikuti motif umum yang telah ada.
Langkah kedua adalah dengan menggunakan canting yang sudah berisi lilin cair untuk memberi lapisan pada motif yang diinginkan. Tujuannya adalah agar saat pencelupan bahan kedalam larutan pewarna, bahan yang berlilin tidak terkena warna. Setelah lilin kering, rendam kain dalam larutan pewarna.
Proses terakhir disebut nglorot, dimana bahan yang telah berubah warna direbus dalam air panas/ dicelup ke air keras. Tujuannya adalah untuk menghilangkan lapisan lilin, sehingga motif yang sebelumnya digambar terlihat jelas. Proses ini tidak akan membuat motif yang telah digambar terkontaminasi oleh warna, karena bagian atas kain tersebut masih diselimuti lapisan lilin tipis.
Langkah pertama adalah pengrajin membuat desain batik pada kain dengan pensil atau molani. Untuk menentukan motif tergantung selera masing-masing pengrajin. Beberapa memilih untuk membuat motif sendiri, tetapi yang lain lebih memilih untuk mengikuti motif umum yang telah ada.
Langkah kedua adalah dengan menggunakan canting yang sudah berisi lilin cair untuk memberi lapisan pada motif yang diinginkan. Tujuannya adalah agar saat pencelupan bahan kedalam larutan pewarna, bahan yang berlilin tidak terkena warna. Setelah lilin kering, rendam kain dalam larutan pewarna.
Proses terakhir disebut nglorot, dimana bahan yang telah berubah warna direbus dalam air panas/ dicelup ke air keras. Tujuannya adalah untuk menghilangkan lapisan lilin, sehingga motif yang sebelumnya digambar terlihat jelas. Proses ini tidak akan membuat motif yang telah digambar terkontaminasi oleh warna, karena bagian atas kain tersebut masih diselimuti lapisan lilin tipis.
Langganan:
Postingan (Atom)